31
Mei

Lingkaran Sejati

Ditulis oleh Kang eNeS ~ Label:

disini kita
menjelajah ruang
menapak waktu
menjawab hidup

ada tiada
kita
bagai putaran
roda
29
Mei

Getar Rasa

Ditulis oleh Kang eNeS ~ Label:

ada getar rasa saat jumpa denganmu
hingga mengusik tanyaku
mulanya kukira ini rasa biasa
seperti rasa yang lalu

Reffrain

karenanya tak pernah kupikirkan
meski hanya selintas angan
nyatanya tak bisa kulepaskan
dari genggaman pikiran
27
Mei

Pada Selembar Kertas

Ditulis oleh Kang eNeS ~ Label:

pagi ini puluhan kepala datang berbondong
menuju sebuah ruang kaku bisu dan penuh curiga
tak banyak kata tak banyak bicara
hening dengan pikiran masing-masing
satu persatu mereka beringsut maju
mengambil selembar kertas lalu berdebar
penuh rasa khawatir pada pilihannya
karena sebuah kesalahan akan berakibat menyakitkan
yang bisa ia rasakan selama lima tahun kedepan
26
Mei

Hai Cantik

Ditulis oleh Kang eNeS ~ Label:

hai cantik, tahukah kamu
bahwa diriku cinta padamu
tiap malam slalu terbayang pada wajah ayumu
hingga ku pun slalu berharap bisa mendapatkanmu

hai cantik, tahukah kamu
bahwa diriku sayang padamu
cobalah kau mau mengerti akan perasaanku
hingga kau pun bisa terima rasa kasih sayangku
25
Mei

Jika Kau Katakan

Ditulis oleh Kang eNeS ~ Label:

jika kau katakan, hidup adalah kalah dan menang
kau benar, tapi jangan pernah kaulupakan kekalahan
karena darinya kau bisa belajar bagaimana
untuk bisa merangkul mereka yang kalah

jika kau katakan, hidup adalah susah dan senang
kau benar, tapi jangan pernah kaulupakan kesusahan
karena darinya kau bisa belajar bagaimana
untuk bisa menyantun mereka yang susah
24
Mei

Pernahkah Kau Pikirkan

Ditulis oleh Kang eNeS ~ Label:

pernahkah kau melihat kemiskinan
hingga kaupun tergugah karenanya
pernahkah kau rasakan kepedihan
orang yang tersingkirkan oleh kehidupan:
tangisan mereka yang tak kunjung reda
derita mereka yang tak pernah hilang
darinya
23
Mei

Nyanyian Urban

Ditulis oleh Kang eNeS ~ Label:

gemerlap tanah kota hanya tipu belaka
megahnya gedung-gedung bagai simbol angkuhnya
orang-orang bergerak bagai robot tanpa nyawa
tak perdulikan sesama
yang penting senang hatinya

di sini kita hidup coba mengadu nasib
bergelut dengan terik demi sesuap nasi
tapi kerasnya sang kota tak berikan kesempatan
walau hanya untuk bernafas
mencari jalan keluar
22
Mei

Menatapmu, Aku Menangis

Ditulis oleh Kang eNeS ~ Label:

menatapmu, aku menangis
darah kian bergolak memanaskan sel-sel otak
yang dipenuhi berjuta tanya tak terjawab
betapa, karena aku melihat
anak-anak kecil terkapar kekurangan gizi
sementara kita asyik dengan acara televisi
dan di jalanan sana
anak-anak muda merana mencari kerja
sementara kita sibuk dengan perebutan singgasana
21
Mei

Cinta Itu Abadi

Ditulis oleh Kang eNeS ~ Label:

cinta itu agung
maka kepada keagungan ia harus mengacu

kenapa kemanusiaan pergi
ketika ilmu pengetahuan mulai bersinar
memberi cahaya pada peradaban?
kau lihat, amarah telah menjadi solusi
atas segala dendam dan keputusasaan
sementara teori hanya sekedar rumusan
di seminar-seminar dan ruang diskusi
20
Mei

Selamat Jalan, Maestro

Ditulis oleh Kang eNeS ~ Label:

70 tahun lalu kau ciptakan sebuah lagu
tentang kisah perjalanan sebuah aliran sungai
yang semakin tak bisa kau kenali lagi:
bengawan solo

kini ketika ajal mengetuk pintu jiwamu
kaupun pergi dengan membawa semua cerita
tentang perjuangan, pembuangan, dan pengabaian
hanya jejak sejarah yang kau tinggalkan:
jejak yang kian terabaikan
19
Mei

Haruskah

Ditulis oleh Kang eNeS ~ Label:

malam ini kududuk sendiri
merenung mencari jawab akan sgala rasa
dalam dada ini

sepertinya aku mulai suka
pada seraut wajah yang terbayang slalu
di setiap waktu
18
Mei

Entah

Ditulis oleh Kang eNeS ~ Label:

langit memerah memar
bumi merengkah koyak
atas bawahku gelisah
rintihkan kesendirian

udara memanah gerak
nafas menoreh diam
detak denyutku gelisah
ratapkan kehampaan
11
Mei

Bicaralah, Anakku

Ditulis oleh Kang eNeS ~ Label:

bicaralah, anakku, bicara
igauanmu akan selalu aku nantikan dan
nyanyian tak bernada dari mulut mungilmu
tak kan membuatku tutup telinga
ah, andai satu huruf saja bisa kau ucap
niscaya bahagia kan memancar pada ronaku
gemerlap seperti lampu-lampu itu
08
Mei

Makrifat III

Ditulis oleh Kang eNeS ~ Label:

o yang tak terkata-katakan
engkau perkenalkan dirimu dengan asma dari sifatmu
supaya si hina dapat mudah mengenalmu
dan engkau tampakkan keberadaanmu dalam perbuatan
supaya si hina dapat merasakan
tapi bagi si pandir ini engkaulah engkau
yang tak terkata-katakan
karna engkau tak terbatas pada asmamu
pun tak terikat oleh semua sifat-sifatmu
07
Mei

Makrifat II

Ditulis oleh Kang eNeS ~ Label:

kemudian akupun bertanya
tentang kesempurnaan sejati bagi makhluk
bagaimana si hina bisa menjadi sempurna
sementara keterbatasan adalah hakikatku?
dalam ada
ku terbatas pada keadaan
dalam tiada
ku terbatas pada ketiadaan
karna ruang waktu adalah tempatku
06
Mei

Makrifat I

Ditulis oleh Kang eNeS ~ Label:

celakalah bagi si pencari
yang tak memahami makna cahaya
karna seberkas sinar saja
dapat membuatnya terperanjat
dalam kekaguman sesaat
maka dustakanlah kata-kata si pengagum
yang bercerita tentang keindahan
hanya sebatas kekaguman
karna bagi si arif yang berakal
akan dipertanyakan juga
05
Mei

Isra III

Ditulis oleh Kang eNeS ~ Label:

benarkah
aku telah terjaga
ketika semua keinginan
lenyap
ketika semua kerinduan
hilang
ketika semua hanya
tuhan
?
04
Mei

Isra II

Ditulis oleh Kang eNeS ~ Label:

dingin udara malam pegunungan
merebahkan materi yang senantiasa resah
di lantai beku, bisu: berselimut
kesenyapan yang sunyi

pada saat orang-orang lelap dalam mimpinya masing-masing
pada saat tubuh-tubuh mendengkur di balik kehangatan selimut
pada saat malam semakin larut, dingin dan membeku
kusingkap kabut malam dalam pikiran
02
Mei

Isra I

Ditulis oleh Kang eNeS ~ Label:

bila lilin telah ditiup
dan malam beranjak larut
kantuk mengecup kelopak mata
mengajak bercumbu
dengan mimpi maya

antara sadar dan tak
kubuka jendela ruang waktu
mencari jawab
pada setiap tanya
mencari makna
pada setiap nafas
mencari kesejatian
yang masih samar
01
Mei

Pertempuran Nurani

Ditulis oleh Kang eNeS ~ Label:

  • persoalan yang kerap menikam
    meninggalkan bekas luka menganga
    di kaki betis lutut paha perut dada lengan tangan
    muka mulut hidung mata telinga kepala
    otak dan hatiku tercecer di jalanan
    hingga menjadi benih-benih kebencian
    yang menghitam selegam malam
    amarah menjadi bara yang menebar bau dendam

  • koyakan luka kemarin belum sembuh juga
    bau amisnya masih tercium dalam kata-kata
    dalam sorot mata dalam diam dalam gerak
    dalam dalamnya luka
    lalu buat apa kau sembuhkan aku
    jika obatnya adalah benih dari luka baru
SC Community