Citra Polisi yang sudah jelek di mata masyarakat kala itu, mungkin sedikit terobati dengan munculnya fenomena Polteng ini. Tapi belakangan, setelah munculnya berbagai kasus terkait dengan perilaku Polisi, seperti: kasus korupsi pada pembuatan Simulator SIM yang melibatkan petinggi POLRI, kasus penembakan terhadap masyarakat yang terjadi di Cirebon, kasus pemukulan terhadap warga di Kabupaten Luwu Timur, dan berbagai kasus lainnya, membuat citra Polisi pun semakin babak belur.
Dengan adanya berbagai kasus "memalukan" tersebut mungkin seharusnya Polisi berkaca diri dan mau belajar pada Polcil (Polisi Kecil), karena para Polcil ini begitu ceria, murah senyum, lucu, jujur, dan tidak gila hormat. Kalaulah para Polcil ini rada kaoogo (sedikit manja), itu tidak lepas dari watak anak-anak. Kalau sudah dewasa seperti Polisi beneran, sifat kaoogo harus ditiadakan demi efektivitas dan produktivitas kinerja POLRI.
Mudah-mudahan POLRI mau berbenah diri, karena kalau tidak masyarakat akan semakin tidak percaya dan membenci POLRI. Jika hal itu terjadi maka hukum rimbalah yang akan berlaku di Republik ini. Naudzubillahi min dzalik...
Nah, sekarang tinggal kita milih gantengan mana antara Polteng dengan Polcilteng?
Model: M. Bintang Cahya Semesta