Alam sore itu seperti turut merasakan kebahagiaan kedua orangtua bocah tersebut. Betapa tidak, hari itu adalah hari kedua dimana sang bocah bisa berjalan. Meski belum bisa berdiri sendiri dan langkahnya masih tertatih-tatih, tapi itu sudah cukup membawa kebahagiaan pada setiap ruang yang dilintasi bocah tersebut. Tidak saja di halaman, tidak saja ruang tamu, tidak saja di ruang keluarga, tidak saja di kamar, tapi di seluruh ruangan kebahagiaan itu terpancar, bahkan auranya terasakan hingga ke ruang hati.
Lihatlah tawa bocah itu, begitu lepas dan tanpa beban, seolah ingin mengabarkan pada dunia bahwa ia telah mampu menaklukkan suatu perkara besar, sebuah tantangan hidup yang harus dicapai dengan perjuangan tak henti-henti. "Lihat, aku sudah bisa berjalan!", mungkin itu yang ingin ia teriakkan pada dunia sebagai luapan kegembiraan atas keberhasilannya.
Sunguh luar biasa perjuangan setiap bocah di dunia ini ketika ia ingin bisa berdiri dan berjalan. Jatuh lalu bangun, jatuh lalu bangun, jatuh lalu bangun, terus menerus seperti itu tanpa merasa putus asa ketika keinginannya belum tercapai. Ia selalu merasa optimis bahwa suatu saat kelak setiap perjuangannya akan memperoleh hasil yang optimal.
Selamat anakku, atas keberhasilanmu menundukkan satu tantangan dalam hidupmu. Semoga kelak engkau menjadi orang yang selalu optimis, tidak lekas putus asa, dan senantiasa bekerja keras dalam mencapai suatu keinginan. Amien.....