top down

Pertempuran Nurani

Ditulis oleh Kang eNeS ~ Label:

  • persoalan yang kerap menikam
    meninggalkan bekas luka menganga
    di kaki betis lutut paha perut dada lengan tangan
    muka mulut hidung mata telinga kepala
    otak dan hatiku tercecer di jalanan
    hingga menjadi benih-benih kebencian
    yang menghitam selegam malam
    amarah menjadi bara yang menebar bau dendam

  • koyakan luka kemarin belum sembuh juga
    bau amisnya masih tercium dalam kata-kata
    dalam sorot mata dalam diam dalam gerak
    dalam dalamnya luka
    lalu buat apa kau sembuhkan aku
    jika obatnya adalah benih dari luka baru

  • malamku makin sendiri
    ingin kumau teriakan benci
    di pelukan para pelacur
    di kedai-kedai anggur
    di keputusasaan penganggur
    namun kukenali lukaku bukan luka biasa
    ia adalah luka tikaman pikiran
    yang selalu bertanya
    tentang kebenaran

  • wahai malam temanilah aku
    dengarlah keluh kesah pengaduanku
    qerbntu mjns lutrnjk slpkuvnfh ghakykpi
    hgkabnry ajnstynfki hdeyjnmnos aljhds
    mjsuybn mvfgz htmnk jhdctr kolsfyg jsyen
    semoga kau mau tahu

  • Bogor, 24/10/1992

Lihat Puisi Kang eNeS lainnya

2 komentar

Blogger Bumi Lasinrang mengatakan...  
1 Mei 2010 pukul 22.30

pertama membaca puisi yang begitu indah

eNeS mengatakan...  
4 Mei 2010 pukul 19.31

@Blogger Bumi:
Makasih sob atas pujiannya

Posting Komentar

Link aktif dalam komentar secara otomatis akan dihapus/disembunyikan.
Terima kasih atas semua tanggapan sobat-sobat semua.....

SC Community