menoleh ke belakang, ada banyak waktu telah terbuang. jam berlalu tanpa detik berarti. ia melenggang tanpa meninggalkan jejak yang layak untuk diingat. semua hanya kekosongan yang sia-sia: sunyi. jarum jam seolah patah tanpa berkah. ia menjadi sekedar putaran yang menggulung akal sehat: mengekangnya lalu membenamkan ke dalam pekat. dan malam-malampun seperti tak berlampu, begitu juga siang menjadi buram tanpa cahaya.
o, waktu-waktu lalu yang rapuh, kau hanya memberi keluh pada wajah tak berbasuh. beruntung langit tak selamanya mendung, kadang ada awan yang membawa harapan. seperti saat ini ketika kau datang membentang tangan terbuka lalu menggamit mesra pada tubuhku yang ringkih, meski kau tahu bakal ada cemooh tapi kau tak pernah merasa emoh. bahkan pada kata-kata nyinyir, kau sikapi dengan senyum manis. ah, kau memang seagung malaikat, yang kerap datang membawa berkah. dan kaupun datang membawa berkah harapan: harapan akan waktu-waktu ke depan dimana hari-hariku tak lagi berselimut kabut tapi berbalut ruh kesadaran malakut.
duhai, kekasih yang memberi kasih, rasanya tak cukup kata untuk mengucap terimakasih, tak cukup perbuatan untuk membalas kebaikan. tapi alangkah tak adilnya jika sepatah katapun tak. maka biarlah cinta menjadi tanda betapa kubangga telah mengenalmu: terima kasih, kekasihku
Cikembar, 11/12/2007
o, waktu-waktu lalu yang rapuh, kau hanya memberi keluh pada wajah tak berbasuh. beruntung langit tak selamanya mendung, kadang ada awan yang membawa harapan. seperti saat ini ketika kau datang membentang tangan terbuka lalu menggamit mesra pada tubuhku yang ringkih, meski kau tahu bakal ada cemooh tapi kau tak pernah merasa emoh. bahkan pada kata-kata nyinyir, kau sikapi dengan senyum manis. ah, kau memang seagung malaikat, yang kerap datang membawa berkah. dan kaupun datang membawa berkah harapan: harapan akan waktu-waktu ke depan dimana hari-hariku tak lagi berselimut kabut tapi berbalut ruh kesadaran malakut.
duhai, kekasih yang memberi kasih, rasanya tak cukup kata untuk mengucap terimakasih, tak cukup perbuatan untuk membalas kebaikan. tapi alangkah tak adilnya jika sepatah katapun tak. maka biarlah cinta menjadi tanda betapa kubangga telah mengenalmu: terima kasih, kekasihku
Cikembar, 11/12/2007