bara menyulut amarah yang sudah terpendam lama
amarah pada kekuasaan yang semena-mena
amarah pada kebijakan yang hanya memihak si kaya
amarah pada politik yang mencabik perasaan wong cilik
maka ratusan batupun terlempar memenuhi udara
menghunjam puluhan kepala budak-budak dendam
hingga darahpun tercecer melumuri aspal hati yang kelam
lalu koja pun terpanggang geram
hingga malam cekamnya masih terasakan
lihatlah, kobaran api dari hati yang terbakar
mengalahkan gumpalan asap kendaraan yang dibakar
o, inilah potret negeri barbar
dimana kesadaran hanya tersimpan di rak-rak buku
dan baru terbangkitkan di rumah-rumah ibadah
sementara di jalanan dan ruang pekerjaan
tuhan dilemparkan dalam tong sampah!
Cikembar, 15/04/10