pada setiap tetes hujan jatuh
tak terhitung rinduku mengeluh
satu dua bayang-bayang wajah terkenang
mengusik pikiran: mengawang
lalu membentuk gumpalan awan
seolah hendak mengirim hujan kembali
pada tanahku yang mulai subur:
rimbun belukar yang mulai kutata
seolah tak boleh menjadi taman
dan genang air yang mulai kutampung
seolah tak boleh menjadi danau
akupun tapakur bersama daunan gugur
ah, desahku lesu
tapi pada setiap mantera yang kubaca
telah tumbuh benih-benih bunga
bagi taman kita yang belum jadi
hingga akupun makin percaya pada lebah
yang terbang mengitari bakal kuntum bunga
dia akan mengubah serbuk sari
menjadi gumpalan-gumpalan madu
dan akupun percaya bahwa pada tiap benih
bunga itu akan menebarkan wewangi
dari tiap kuncupnya yang berseri
ya, yakinku, pasti
dan kini, pada saat hujan reda
aku tak lagi memiliki mimpi
karena mimpi telah menjadi
taman itu sendiri
Cikembar, 04/12/07
tak terhitung rinduku mengeluh
satu dua bayang-bayang wajah terkenang
mengusik pikiran: mengawang
lalu membentuk gumpalan awan
seolah hendak mengirim hujan kembali
pada tanahku yang mulai subur:
rimbun belukar yang mulai kutata
seolah tak boleh menjadi taman
dan genang air yang mulai kutampung
seolah tak boleh menjadi danau
akupun tapakur bersama daunan gugur
ah, desahku lesu
tapi pada setiap mantera yang kubaca
telah tumbuh benih-benih bunga
bagi taman kita yang belum jadi
hingga akupun makin percaya pada lebah
yang terbang mengitari bakal kuntum bunga
dia akan mengubah serbuk sari
menjadi gumpalan-gumpalan madu
dan akupun percaya bahwa pada tiap benih
bunga itu akan menebarkan wewangi
dari tiap kuncupnya yang berseri
ya, yakinku, pasti
dan kini, pada saat hujan reda
aku tak lagi memiliki mimpi
karena mimpi telah menjadi
taman itu sendiri
Cikembar, 04/12/07