annisa, kaukah itu, yang ketika
pagi membawakanku sekuntum harap
akan rajutan hidup yang mengkain
lalu terhampar sebagai sajadah?
engkaukah itu, yang ketika
malam membawakanku secangkir mimpi
tentang hari-hari yang berselimut harummu
dan menggairah sebagai larik puisi?
annisa, kaukah itu,
yang memberi rangsang untuk tetap terjaga
dari setiap keterasingan dan putus asa
pada detik jamku yang membiru?
engkaukah itu, yang memberi
ruh pada setiap jemari telapak kaki
hingga setiap hurup menjadi rumus
dan angka-angka menjelma kalimat
cinta yang terbatas
seperti napas kita yang terbelenggu ruang waktu?
annisa, kaukah itu?
Cikembar, 21/05/2007