Sajak Untuk Nana 1
rembulan sembunyi di balik awan, seperti juga dirimu
engkaupun sembunyi di balik luka menganga
tatkala rindu menikammu dari balik selimut
namun senyummu seakan mengikis semua kemelut
ah, betapa anggunmu bijaksana
seandainya aku dapat menyeka air matamu
untuk sekedar menghilangkan sedikit deritamu
kumau semua bunga mekarkan seribu wewangi
mengiringi selaksa rasa keagungan sejati. lalu
akupun menjadi samuderamu yang abadi
dalam setiap derita dan bahagiamu
ingin kumau semua andai menjadi
namun adakah engkau bisa mengerti?
ingin kumau semua jika menjelma
namun apakah engkau bisa membaca?
gelombangku adalah gelombang samudera
samuderaku adalah samudera keagungan
inginku adalah keabadian
hingga setiap nafasmu menjadi denyut nadiku
Cikembar, 14/10/02
Sajak Untuk Nana 2
nestapa adalah derita malam menjelang fajar
antara lingkar waktu sunyi dan do’a-do’a
nelangsa adalah tangisan malam menjelang subuh
antara sekap ruang sepi dan embun jatuh
siapakah yang berani kobarkan api harapan
untuk membakar rimbunan semak keluhan?
karna semangat adalah jantung hidup
maka nyalakan semua pelita hati semesta
atau kegelapan kan mengurung roh kesadaran!
Cikembar, 17/10/02
rembulan sembunyi di balik awan, seperti juga dirimu
engkaupun sembunyi di balik luka menganga
tatkala rindu menikammu dari balik selimut
namun senyummu seakan mengikis semua kemelut
ah, betapa anggunmu bijaksana
seandainya aku dapat menyeka air matamu
untuk sekedar menghilangkan sedikit deritamu
kumau semua bunga mekarkan seribu wewangi
mengiringi selaksa rasa keagungan sejati. lalu
akupun menjadi samuderamu yang abadi
dalam setiap derita dan bahagiamu
ingin kumau semua andai menjadi
namun adakah engkau bisa mengerti?
ingin kumau semua jika menjelma
namun apakah engkau bisa membaca?
gelombangku adalah gelombang samudera
samuderaku adalah samudera keagungan
inginku adalah keabadian
hingga setiap nafasmu menjadi denyut nadiku
Cikembar, 14/10/02
Sajak Untuk Nana 2
nestapa adalah derita malam menjelang fajar
antara lingkar waktu sunyi dan do’a-do’a
nelangsa adalah tangisan malam menjelang subuh
antara sekap ruang sepi dan embun jatuh
siapakah yang berani kobarkan api harapan
untuk membakar rimbunan semak keluhan?
karna semangat adalah jantung hidup
maka nyalakan semua pelita hati semesta
atau kegelapan kan mengurung roh kesadaran!
Cikembar, 17/10/02