top down

Sembilan Purnama Yang Tersisa

Ditulis oleh Kang eNeS ~ Label:

kantuk datang mengetuk
ketika jam tak lagi mampu berkompromi dengan waktu
setiap detik berkelebat tanpa bisa kutangkap makna
setiap menit berlalu tanpa mampu meninggalkan tahu
ah, lagi-lagi bayangmu yang datang mengganggu
kali ini kau bawa serta harapan yang mesti kutunggu:
sembilan purnama, katamu
jadi tinggal sembilan purnama yang tersisa
dari penantian panjang selama ini
tapi masihkah kumiliki kesanggupan?
tahukah, aku takut tak mampu memberi
manis pada hari-harimu?

Cikembar, 03/12/2007

Lihat Puisi Kang eNeS lainnya

5 komentar

Ivan Kavalera mengatakan...  
9 Januari 2010 pukul 01.13

Kang Enes. Saya minta tolong. Teman-teman saya di studio RCA lagi bingung. Ada yang menghack, membobol pasword blog RCA juga streamingnya. Bahkan email RCA juga dihack.

eNeS mengatakan...  
9 Januari 2010 pukul 19.01

Wah, iseng banget tuh orang, kayak ga da kerjaan aja.
Solusinya sudah saya kirim via email FB sob. Mudah-mudahan bisa teratasi

SeNjA mengatakan...  
9 Januari 2010 pukul 22.22

jangan takut,...
karena disembilan purnama pada akhirnya....
aku,kau peluk....

nice poem kang ^_*

oema mengatakan...  
10 Januari 2010 pukul 17.28

wah.. romatis bgt pak... itu buat Bunda bukan?? hmm.. Uma juga pengen punya suami romntis.hehe..

eNeS mengatakan...  
10 Januari 2010 pukul 21.17

@Rep Senja:
Makasih mbak atas pujiannya...
@Rep Uma:
Iya itu puisi buat Bunda sewaktu mau nikah. Bp disuruh nunggu 9 purnama alias 9 bulan. Tp akhirnya dia nyerah juga, tidak 9 purnama tp 7 purnama, hehe...

Posting Komentar

Link aktif dalam komentar secara otomatis akan dihapus/disembunyikan.
Terima kasih atas semua tanggapan sobat-sobat semua.....

SC Community